- Back to Home »
- Sejarah Etika Profesi
Posted by : tingkir asblood
Senin, 20 Mei 2013
Sesuai awal penemuan teknologi computer era 1940-an, perkembangan etika
computer juga dimulai dari era tersebut dan secara bertahap berkembang menjadi
sebuah disiplin ilmu baru di masa sekarang ini, perkembangan tersebut akan
dibagi menjadi beberapa tahap seperti yang akan dibahas berikut ini:
a. Era 1940-1950-an
Munculnya etika komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari professor
Nobert Wiener. Selama perang Dunia II(pada awal tahun 1940-an) professor dari
MIT ini membantu mengembangkan suatu meriam
anti pesawat yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya.
anti pesawat yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya.
Pada perkembangannya, penelitian dibidang etika dan teknologi tersebut
akhirnya menciptakan suatu bidang riset baru yang disebut cybernetics atau the
science of information feedback system. Konsep cybernetics tersebut dikombinasikan
dengan computer digital yang dikembangakan pada waktu itu, membuat wiener
akhirnya menarik beberapa kesimpulan etis tentang pemanfaatab teknologi yang
sekarang dikenal dengan sebutan Teknologi Informasi (TI).
Pada tahun 1950, Wiener menerbitkan sebuah buku yang monumental, berjudul
The Human Use of Human Beings. Buku wiener ini mencakup beberapa bagian pokok
tentang hidup manusia, prinsip-prinsip hokum dan etika di bidang computer.
Bagian-bagian pokok dalam buku tersebut adalah sebagai berikut (bynum, 2001):
1. Tujuan hidup manusia.
2. Empat prinsip-prinsip hokum.
3. Metode yang tepat untuk menerapkan etika.
4. Diskusi tentang masalah-masalah pokok dalam etika komputer.
5. Contoh topik kunci tentang etika computer.
b. Era 1960-an
Donn Parker dari SRI internasional Menlo Park California melakukan bebagai
riset untuk menguji penggunaan computer yang tidak sah dan tidak sesuai dengan
profesionalisme dibidang komputer. Parker melakukan riset dan mengumpulkan
berbagai contoh kejahatan computer dan aktivitas lain yang menurutnya tidak
pantas dilakukan para professional computer. Parker juga dikenal menjadi
pelopor kode etik profesi bagi professional di bidang computer, yang ditandai
dengan usahanya pada Kode Etik Profesional yang pertama dilakukan untuk
association for computing machinery (ACM).
c. Era 1970-an
Era ini dimulai ketika sepanjang tahun 1960, Joseph Weizenbaum, ilmuwan
computer MIT di Boston, menciptakan suatu program computer yang di sebut ELIZA.
Didalam eksperimen pertamanya ELIZA ia ciptakan sebagai tiruan dari
“Psychotherapist
Rogerian” yang melakukan wawancara dengan pasien yang akan diobatinya.
”Model pengolahan informasi” tentang manuisa yang akan datang dan
hubungannya antara manusia dengan mesin. Buku Weizenbaum, Computer Power and
Human Reason,1976 menyatakan banyak gagasan dan pemikir terilhami tentang
perlunya etika computer. Tahun 1970 karya Walter Maner dengan istilah “computer
ethic untuk mengacu pada bidang pemeriksaan yang berhadapan dengan permasalahan
etis yang diciptakan oleh pemakaian teknologi computer waktu itu.1970-1980,
Maner banyak menghasilkan minat pada kursus tentang etika computer setingkat
universitas dan tahun 1978 mempublikasiakn Starter Kit in Computer
Ethic,tentang material kurikulum dan padagogi untuk pengajar universitas dalam
pengembangan etika computer.
d. Era 1980-an
Tahun 1980-an sejumlah konsekuensi social dan teknologi informasi membahas
tentang kejahatan computer yang disebabkan kegagalan system computer,invasi
keleluasaan pribadi melalui database computer danperkara pengadilan mengenai
kepemilikan perangankat lunak.
Pertengahan 80-an, James Moor dari Dartmouth College menerbitkan artikel
yang berjudul “What Is Computer Ethic” dan Deborah Johnson dari Rensselaer
Polytechnic Institute menerbitkan buku teks Computer Ethic tahun 1985.
e. Era 1990-an sampai sekarang
Tahun 1990, berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset,
konferensi, jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang
luas tenteng topic tentang etika komputer.para ahli komputer di Iggris,
Polandia, Belanda, dan Italia menyelenggarakan ETHICOMP sebagai rangkaian
konferensi yang di pimpin oleh Simon Rogerson.konferensi besar tentang etika
computer CEPE di pimpin oleh Jeroen Van Hoven, dan di Australia terjadi riset
terbesar etika computer di pimpin oleh Chris Simpson dan Yohanes
Weckert.perkembangan yang sangat penting adalah peloporan Simon Rogerson dari
De MontFort University (UK), yang mendirikan Centre for Computing and Social
Reponsibility.
Cakupan Pembahasan Etika Komputer
Istilah etika computer mulai muncul setelah Walter Maner di tahun 1970, dan
beberapa pemikir aktif etika computer mulai memasukkan dan mendeskripsikan
etika computer sebagai sebuah bidang studi.pada tahun 1985 Deborah Johnson
dalam bukunya Computer Ethic, menggambarkan bidang ini sebagai satu studi
tentang cara yang di tempuh oleh komputermemiliki standar moral baru,yang
memaksa kita sebagai penggunanya untuk norma-norma baru pula didalm dunia yang
“belum dipetakan”.
Tahun 1985 James Moor, mengartikan etika kmputer sebagai bidang ilmu yang
tidak terikat secara khusus dengan teori ahli filsafat mana pun dan kompatibel
dengan pendekatan metodologis yang luas pada pemecahan masalah etis.
Computer disebut “logically mallaeable” karena bisa melakukan aktivitas
apapun dalam membantu tugas manusia.komputer merupakan suatu alat yang
universal dan tentu saja batas computer adalah seberapa besar batas dari
kreativitas manusia tersendiri.
Menurut Moor,revolusi computer sedang terjadi dalam dua langkah, yang
pertama “pengenalan teknologi” dimana teknologi computer dapat dikembangkan dan
disaring, langkah yang kedua “penyebaran teknologi” dimana teknologi
mendapatkan integrasi kedalam aktivitas manusia sehari-hari dan kedalam
institusi social,mengubah seluruh konsep pokok,seperti uang, pendidikan, kerja,
dan pemilihan yang adil.
Pada tahun 1990, Donald Gotterbarn memelopori suatu pendekatan yang berbeda
dalam melukiskan cakupan khusus bidang etika.dalam pandangan Gotterbern, etika
computer harus dipandang sebagai suatu cabang etika professional, yang terkait
semata-mata dengan standar kode dan praktek yang dilakukan oleh para
professional di bidang komputasi.
Isu-isu yang sering muncul dalam etika komputer,
a. Isu-Isu Pokok Etika Komputer
Isu-isu pokok yang berhubungan dengan etika di bidang pemanfaatan teknologi
komputer:
Kejahatan Komputer : kejahatan seperti menyebar virus, spam email,
penyadapan transmisi, carding (pencurian melalui internet), DoS (Denial of
Services), hacker, cracker dan sebagainya.Cyber Ethics :berkembang pada internet, merupakan suatu jaringan yang menghubungkan computer diseluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling mengakses. Menuntut adanya aturan dan prinsip dalam melakukan komunikasi via internet. Salah satuyang dikembangkan adalah Neiket atau Nettiquette, yang merupakan salah satu etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet.
E-commerce : sebuah sistem yang digunakan untuk perdagangan yang menggunakan mekanisme elektronik yang ada di jaringan internet. Pada permasalahan yang menyangkut perdagangan via tersebut, diperlukan acuan model hukum yang dapat digunakan sebagai transaksi. Salah satu acuan internasional adalah Uncitral Model Law on Electronic Commerce 1996. Model tersebut telah disetujui oleh General Assembly Ressolution No 51/162 tanggal 16 Desember 1996.
Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual : pelanggaran yang dilakukan atas kekayaan intelektual tentang pembajakkan, softlifting (pemakaian lisensi melebihi kapasitas penggunaan yang seharusnya), penjualan CDROM illegal atau juga penyewaan pernagkat lunak illegal.
Tanggung Jawab Profesi : kode etik profesi tersebut menyangkut kewajiban pelaku profesi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku profesi terhadap sesame pengemban profesi ilmiah, serta kewajiban pelaku profesi terhadap sesame umat manusia dan lingkungan hidup. Munculnya kode etik profesi tersebut tentunya memberikan gambaran adanya tanggung jawab yang tinggi bagi para pengemban profesi bidang computer untuk menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai seorang profesional dengan baik sesuai garis-garis profesionalisme yang ditetapkan.